Analisa Informasi dan Berita

PELIHARA IKAN LOUHAN #2



Cerita sebelumnya (baca :  Pelihara Ikan Louhan ). Sungguh kejadian yang tragis mendapati  ikan Louhan saya yang 2 ekor serian Golden Base mati didalam paket, saya pun berasumsi ikan tersebut mati kepanasan dan kekurangan oksigen, dari segi materti jelas saya rugi, tapi lebih rugi lagi saya tidak mendapatkan ikan tersebut.

Kejadian tersebut tidak membuat saya jera untuk memelihara ikan louhan, berbekal mbah google sayapun kembali lagi menelusuri para penjual ikan berjenong tersebut. Akhirnya setelah proses pencarian sayapun menemukan penjual yang daerahnya masih satu provinsi dimana saya tinggal, daerah kotamadya yang menurut saya lebih tertata dibandingkan ibu kota provinsi saya.
Prosespun berlanjut, dari add pin BB, confirmasi, dan transaksipun dimulai. Proses pencarian ikan pun sudah dapat berarti tinggal pengirimannya lagi, saya bolak balik mencari jasa pengiriman yang bisa satu hari sampai tapi tidak ada yang berani menjamin, sampai akhirnya saya menemukan jasa cargo salah satu maskapai ternama yang bisa menjamin satu hari sampai. Setelah mendapatkan jasa pengiriman tersebut saya kemudian menghubungi saudara saya untuk minta bantuan dalam proses pengiriman ikan.

Transaksi pun kembali dimulai,  bibit ikanpun saya pesan sejumlah 20 ekor, saya minta di packingkan yang rapi kemudian minta tolong saudara saya yang kebetulan satu kota dengan penjualnya untuk mengirimkan. Mungkin pembaca berfikir kenapa ikan tersebut tidak dikirimkan melalu cargo dan melalui proses karantina, kenapa mesti di samarkan berupa paket. Hal ini dikarenakan proses karantina memerlukan waktu dan biaya yang tidak sedikit, bisa-bisa ongkos karantina dan cargo jauh lebih mahal ketimbang harga ikan itu sendiri. Dan lagian danapun tak ada. Oleh karena itu ikan tersebut disamarkan dengan keterangan makanan berkuah.
Proses pengirimanpun dimulai, pada pagi hari ikan sudah di packing dan dibawa saudara saya untuk dikirimkan, estimasi saya terima kemungkinan siang harinya, pagi dikirim siang atau sore baru sampai dialamatkan di kantor jasa pengiriman dan paket diambil sendiri segera hubungi sipenerima. Setelah pengiriman saudara sayapun mengirimkan gambar dan nomor resi pengiriman melalu messenger. Dengan rasa cemas sayapun menunggu.
Sambil mengerjakan aktivitas sehari-hari saya tidak sabar menunggu kedatangan ikan saya tersebut,  nomor resi tersebut saya cek di websitenya kira-kira sudah sampai dimana ya, tapi keterangan belum ada, saya berfikir kalo adminnya lambat untuk mengisi data. Setelah siang hari saya menuju jasa pengiriman untuk menanyakan paket saya, petugasnya menjawab semua paket dari daerah tempat saya beli ikan tersebut sudah datang dan akan diambil setelah istirahat siang atau bisa saja langsung ke perwakilan cargo yang ada dibandara, dengan tidak sabar sayapun langsung bergegas ke bandara demi paket saya itu, setelah sampai perwakilan saya mendapati kantor dalam keadaan tutup dan akan kembali buka jam 14.30 siang, akhirnya saya pulang dengan tangan hampa.
Saya pun kembali ke kantor jasa pengiriman pukul 15.00, ternyata paket-paket sudah berdatangan, sayapun langsung menanyakan paket atas nama saya kepada petugasnya. Petugasnya mengatakan  belum ada paket atas nama saya dan sepertinya belum datang, kalaupun datang pasti segera dihubungi, saya diminta untuk datang kembali pukul 18.00 kemungkinan paket tersebut terikut jadwal penerbangan sore hari. Saya pun pulang lagi-lagi dengan tangan hampa.
Sambil saya coba-coba untuk  mengecek keberadaan paket saya online melalui smartphone, tapi lagi-lagi belum ada keterangan trackingnya, setelah pukul 16.00 saya kembali lagi ke kantor jasa pengiriman dan menanyakan kembali paket saya, karena paket-paket yang lain sudah berdatangan tapi paket saya ternyata belum sampai-sampai juga. Karena paket saya belum sampai akhirnya sayapun berdialog dengan petugasnya. Saya bilang itu paket berisi makanan berkuah, kalo lambat ntar bisa basi, petugaspun mencoba menolong dengan menanyakan nomor resi pengiriman paket.
Ketika saya dan petugas berdiskusi alot, ada seorang staff yang jabatannya lebih tinggi dari petugas tersebut mencoba untuk membantu, dia mengatakan bahwa ada paket yang tidak bisa dikirim karena ketahuan berisi bibit ikan mereka mencoba menelpon sang pengirim tapi tidak di respon. sayapun gugup dan saya merasa jangan-jangan paket yang tertahan tersebut adalah paket saya. Dia pun mencoba menghubungi jasa pengiriman yang terletak di daerah tempat saya mengirimkan paket saya dan menanyakan kembali kepada petugas disana untuk menginformasikan nomor resi pengiriman paket yang tertahan, dan mencoba mencocokkan dengan resi pengiriman paket saya semu nomor sama tapi satu angka paling belakang beda, angka dari nomor resi paket yang tertahan tersebut adalah 7 sedangkan angka resi saya adalah 1.
Dengan kecewa sayapun kembali pulang lagi-lagi dengan tangan hampa. Dan mencoba untuk mengecek kembali tracking paket tersebut melalui internet. Saya kaget nomor resi pengiriman paket saya statusnya sudah receved, tapi receved  di daerah lain bukan di kota saya. Sayapun beranggapan kalo paket saya ini salah kirim dan hendak kembali lagi ke kantor jasa pengiriman untuk konfirmasi. Tapi niat tersebut saya urungkan dan sayapun menghubungi via telpon saudara saya untuk menanyakan kembali nomor resi pengiriman paket yang tadi dikirimnya. Saya menanyakan kembali nomor resi kepada saudara karena pic nomor yang dikirimkan itu agak kabur, sudah di zoom tetap masih kabur, kan dia memegang nomor pengiriman yang asli, sayapun minta tolong untuk membacakan nomor resinya,  setelah dibacakan ternyata benar apa yang saya khawatirkan, ternyata angka belakang nomor resi saya yang benar adalah 7 bukan 1 karena faktor kabur tersebut tampak seperti angka  1. Positif sudah bahwa paket yang tertahan dan tidak bisa dikirimkan tersebut adalah paket saya apa yang saya khawatirkan jadi kenyataan, paket tidak lolos dari sinar x ray bandara dan tidak bisa dikirimkan, berapa sudah kerugian saya mungkin pembaca bisa menghitungnya sendiri, total bibit ikan yang gagal saya terima adalah 22 ekor dan uang sejumlah 650rb rupiah.
Para pembaca begitulah pengalaman saya yang sudah merasakan kerugian yang menurut saya cukup besar, tapi apakah para pembaca berfikir saya akan tambah jera ? tidak..justru saya makin penasaran dan makin tertantang. Nantikan cerita kelanjutannya ya..

Bersambung   




0 comments:

Post a Comment

PELIHARA IKAN LOUHAN #2