Cerita sebelumnya (baca : Pelihara Ikan Louhan ). Sungguh kejadian yang tragis
mendapati ikan Louhan saya yang 2 ekor serian
Golden Base mati didalam paket, saya pun berasumsi ikan tersebut mati kepanasan
dan kekurangan oksigen, dari segi materti jelas saya rugi, tapi lebih rugi lagi
saya tidak mendapatkan ikan tersebut.
Kejadian tersebut tidak membuat saya
jera untuk memelihara ikan louhan, berbekal mbah google sayapun kembali lagi menelusuri
para penjual ikan berjenong tersebut. Akhirnya setelah proses pencarian sayapun
menemukan penjual yang daerahnya masih satu provinsi dimana saya tinggal, daerah
kotamadya yang menurut saya lebih tertata dibandingkan ibu kota provinsi saya.
Prosespun berlanjut, dari add pin
BB, confirmasi, dan transaksipun dimulai. Proses pencarian ikan pun sudah dapat
berarti tinggal pengirimannya lagi, saya bolak balik mencari jasa pengiriman
yang bisa satu hari sampai tapi tidak ada yang berani menjamin, sampai akhirnya
saya menemukan jasa cargo salah satu maskapai ternama yang bisa menjamin satu
hari sampai. Setelah mendapatkan jasa pengiriman tersebut saya kemudian
menghubungi saudara saya untuk minta bantuan dalam proses pengiriman ikan.
Transaksi pun kembali dimulai, bibit ikanpun saya pesan sejumlah 20 ekor, saya
minta di packingkan yang rapi kemudian minta tolong saudara saya yang kebetulan
satu kota dengan penjualnya untuk mengirimkan. Mungkin pembaca berfikir kenapa
ikan tersebut tidak dikirimkan melalu cargo dan melalui proses karantina,
kenapa mesti di samarkan berupa paket. Hal ini dikarenakan proses karantina
memerlukan waktu dan biaya yang tidak sedikit, bisa-bisa ongkos karantina dan
cargo jauh lebih mahal ketimbang harga ikan itu sendiri. Dan lagian danapun tak
ada. Oleh karena itu ikan tersebut disamarkan dengan keterangan makanan
berkuah.
Proses pengirimanpun dimulai, pada
pagi hari ikan sudah di packing dan dibawa saudara saya untuk dikirimkan, estimasi
saya terima kemungkinan siang harinya, pagi dikirim siang atau sore baru sampai
dialamatkan di kantor jasa pengiriman dan paket diambil sendiri segera hubungi sipenerima.
Setelah pengiriman saudara sayapun mengirimkan gambar dan nomor resi pengiriman
melalu messenger. Dengan rasa cemas sayapun menunggu.
Sambil mengerjakan aktivitas sehari-hari
saya tidak sabar menunggu kedatangan ikan saya tersebut, nomor resi tersebut saya cek di websitenya
kira-kira sudah sampai dimana ya, tapi keterangan belum ada, saya berfikir kalo
adminnya lambat untuk mengisi data. Setelah siang hari saya menuju jasa
pengiriman untuk menanyakan paket saya, petugasnya menjawab semua paket dari
daerah tempat saya beli ikan tersebut sudah datang dan akan diambil setelah istirahat
siang atau bisa saja langsung ke perwakilan cargo yang ada dibandara, dengan
tidak sabar sayapun langsung bergegas ke bandara demi paket saya itu, setelah sampai
perwakilan saya mendapati kantor dalam keadaan tutup dan akan kembali buka jam
14.30 siang, akhirnya saya pulang dengan tangan hampa.
Saya pun kembali ke kantor jasa
pengiriman pukul 15.00, ternyata paket-paket sudah berdatangan, sayapun langsung
menanyakan paket atas nama saya kepada petugasnya. Petugasnya mengatakan belum ada paket atas nama saya dan sepertinya
belum datang, kalaupun datang pasti segera dihubungi, saya diminta untuk datang
kembali pukul 18.00 kemungkinan paket tersebut terikut jadwal penerbangan sore
hari. Saya pun pulang lagi-lagi dengan tangan hampa.
Sambil saya coba-coba untuk mengecek keberadaan paket saya online melalui smartphone,
tapi lagi-lagi belum ada keterangan trackingnya, setelah pukul 16.00 saya
kembali lagi ke kantor jasa pengiriman dan menanyakan kembali paket saya,
karena paket-paket yang lain sudah berdatangan tapi paket saya ternyata belum sampai-sampai
juga. Karena paket saya belum sampai akhirnya sayapun berdialog dengan petugasnya.
Saya bilang itu paket berisi makanan berkuah, kalo lambat ntar bisa basi,
petugaspun mencoba menolong dengan menanyakan nomor resi pengiriman paket.
Ketika saya dan petugas berdiskusi
alot, ada seorang staff yang jabatannya lebih tinggi dari petugas tersebut
mencoba untuk membantu, dia mengatakan bahwa ada paket yang tidak bisa dikirim
karena ketahuan berisi bibit ikan mereka mencoba menelpon sang pengirim tapi
tidak di respon. sayapun gugup dan saya merasa jangan-jangan paket yang
tertahan tersebut adalah paket saya. Dia pun mencoba menghubungi jasa
pengiriman yang terletak di daerah tempat saya mengirimkan paket saya dan
menanyakan kembali kepada petugas disana untuk menginformasikan nomor resi
pengiriman paket yang tertahan, dan mencoba mencocokkan dengan resi pengiriman
paket saya semu nomor sama tapi satu angka paling belakang beda, angka dari nomor
resi paket yang tertahan tersebut adalah 7 sedangkan angka resi saya adalah 1.
Dengan kecewa sayapun kembali
pulang lagi-lagi dengan tangan hampa. Dan mencoba untuk mengecek kembali
tracking paket tersebut melalui internet. Saya kaget nomor resi pengiriman
paket saya statusnya sudah receved, tapi receved di daerah lain bukan di kota saya. Sayapun beranggapan
kalo paket saya ini salah kirim dan hendak kembali lagi ke kantor jasa
pengiriman untuk konfirmasi. Tapi niat tersebut saya urungkan dan sayapun menghubungi
via telpon saudara saya untuk menanyakan kembali nomor resi pengiriman paket
yang tadi dikirimnya. Saya menanyakan kembali nomor resi kepada saudara karena
pic nomor yang dikirimkan itu agak kabur, sudah di zoom tetap masih kabur, kan
dia memegang nomor pengiriman yang asli, sayapun minta tolong untuk membacakan
nomor resinya, setelah dibacakan
ternyata benar apa yang saya khawatirkan, ternyata angka belakang nomor resi saya
yang benar adalah 7 bukan 1 karena faktor kabur tersebut tampak seperti angka 1. Positif sudah bahwa paket yang tertahan dan
tidak bisa dikirimkan tersebut adalah paket saya apa yang saya khawatirkan jadi
kenyataan, paket tidak lolos dari sinar x ray bandara dan tidak bisa
dikirimkan, berapa sudah kerugian saya mungkin pembaca bisa menghitungnya sendiri,
total bibit ikan yang gagal saya terima adalah 22 ekor dan uang sejumlah 650rb
rupiah.
Para pembaca begitulah pengalaman
saya yang sudah merasakan kerugian yang menurut saya cukup besar, tapi apakah
para pembaca berfikir saya akan tambah jera ? tidak..justru saya makin penasaran
dan makin tertantang. Nantikan cerita kelanjutannya ya..
Bersambung
0 comments:
Post a Comment