Analisa Informasi dan Berita

ANALISA KONSEP PERTAHANAN DAN KEAMANAN SUATU NEGARA

Pertahanan Kolektif

         Pertahanan kolektif didefinisikan sebagai suatu perjanjian (treaty) dimana dua negara atau lebih berjanji untuk saling membantu dalam hal terjadinya serangan dari luar. Contoh paling menonjol jenis pe-ngaturan keamanan seperti ini adalah NATO dan Organisasi Negara-Negara Amerika.


Keamanan Kolektif

      Dengan sistem ini, komunitas negara-negara sepakat untuk tidak menggunakan kekerasan dan membantu setiap anggota komunitas dalam hal anggota lain menggunakan kekerasan. Ini merupakan suatu sistem yang menyediakan reaksi dengan kekerasan oleh ko-munitas internasional terhadap pelanggaran atas perdamaian interna-sional. Tidak seperti pertahanan kolektif, keamanan kolektif ditujukan pada serangan dari dalam komunitas sendiri. PBB merupakan contoh yang khas dari sistem keamanan kolektif. Di bawah Pasal 41 dan 42 Piagam, komunitas internasional diharapkan menggunakan tekanan pada peace breaker, apakah dalam bentuk paksaan nonmiliter atau-pun penggunaan kekuasaan militer. Sumber: SIMMA Bruno: The Charter of the United Nations, 1995

Keamanan Kooperatif

         Keamanan kooperatif menghubungkan keamanan kolektif dengan pendekatan komprehensif pada keamanan. Ini dapat didefinisikan se-bagai ”pendekatan luas pada keamanan yang multidimensional ruang lingkupnya; menekankan jaminan (reassurance) daripada pe-nangkalan (deterrence); inklusif daripada eksklusif; tidak terbatas dalam keanggotaannya; memilih multilat leralisme daripada bilateralisme; tidak mengutamakan solusi militer daripada non-militer; berasumsi bahwa negara adalah pelaku utama dalam sis-
tem keamanan, tetapi me-nerima bahwa pelaku non-negara (non-state actors) mungkin mem-punyai peranan yang penting; tidak memerlukan diciptakannya lem-baga-lembaga keamanan yang formal, tetapi tidak menolaknya; dan ter-utama, tidak menekankan manfaat diciptakannya kebiasaan kebiasaan dialog atas dasar multilateral.”

Sumber: EVANS Gareth: Cooperating for Peace, 1993

Suatu ”pengaturan pertahanan kolektif” adalah salah satu bentuk kerjasama yang
paling jauh jangkauannya. Tambahan pula, kerjasama keamanan yang kurang kohe-
sif terdapat dalam jaringan-jaringan perjanjian bilateral atau multilateral tanpa organ-
isasi militer secara formal yang begitu penting.
Keputusan untuk bergabung dengan suatu organisasi kerjasama keamanan, dan
khususnya organisasi pertahanan kolektif, akan mempunyai dampak kuat atas situ-
asi keamanan suatu negara. Pada dasarnya, kerjasama seperti itu meningkatkan
keamanan nasional karena kerjasama itu menjamin ”pukulan” terhadap ancaman.
Tetapi keanggotaan ada harganya: suatu negara akan ber-kewajiban menyesuaikan
diri pada tujuan dan persyaratan persekutuan, se-hingga dengan begitu membatasi
pilihan-pilihannya dalam menentukan suatu kebijakan keamanan nasional. Lagi pula,
hal itu akan mempengaruhi pengawasan parlemen karena proses pengambilan
keputusan bergeser dari wilayah nasional ke internasional.
14
IPU dan DCAF – Pengawasan parlemen dalam sektor keamanan, 2003




0 comments:

Post a Comment

ANALISA KONSEP PERTAHANAN DAN KEAMANAN SUATU NEGARA